Masih Teringat beberapa waktu yang lalu, bahwa ada anak yang masih balita, namun sungguh membuat malu dunia anak- anak seusianya. bagaimana tidak, anak masih berumur sekitar 3 tahun sudah pandai merokok layaknya orang dewasa, tidak hanya itu saja, omongannya melebihi anak seusinya. karena kasus ini, Ketua komisi perlindungan anak kak Seto Mulyadi sampai datang ke Malang. kebetulan aku sebagai orang Malang, jadi merasa ikut merasakan eveknya. kok ada ya anak seperti itu.
siapa yang salah sebenarnya, apakah didikan dari orang tuanya, atau lingkungan yang membesarkan anak tersebut, ataukah malah perkembangan dunia yang semakin maju, jadi anak kecilpun dituntut untuk menjadi dewasa sebelum waktunya, sungguh aku ngga bisa berpikir.
namun disisi baiknya, untung anak itu sekarang bisa menjadi anak2 sesungguhnya, jauh dari omongan jorok, dan juga merokok. kasihan ajha jika sampai anak seperti itu harus rusak dari kecil.
buat kita yang dewasa janganlah memberi contoh yang jelek pada anak kecil atau adik- adik kita, karena anak kecil itu masih polos, ibarat kertas yang bersih, maka di buat tulisan apa ajha, hasilnya juga sesuai yang membuat tulisannya.
berikan dia hak dia sebagai anak- anak, karena masa depannya masih panjang. masih banyak yang harus dikerjakan olehnya, baik untuk keluarganya, lingkungannya, negaranya bahkan buat Tuhan.
siapa yang salah sebenarnya, apakah didikan dari orang tuanya, atau lingkungan yang membesarkan anak tersebut, ataukah malah perkembangan dunia yang semakin maju, jadi anak kecilpun dituntut untuk menjadi dewasa sebelum waktunya, sungguh aku ngga bisa berpikir.
namun disisi baiknya, untung anak itu sekarang bisa menjadi anak2 sesungguhnya, jauh dari omongan jorok, dan juga merokok. kasihan ajha jika sampai anak seperti itu harus rusak dari kecil.
buat kita yang dewasa janganlah memberi contoh yang jelek pada anak kecil atau adik- adik kita, karena anak kecil itu masih polos, ibarat kertas yang bersih, maka di buat tulisan apa ajha, hasilnya juga sesuai yang membuat tulisannya.
berikan dia hak dia sebagai anak- anak, karena masa depannya masih panjang. masih banyak yang harus dikerjakan olehnya, baik untuk keluarganya, lingkungannya, negaranya bahkan buat Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar