Selasa, 01 Februari 2011

Waspadai Virus Ramnit

Setelah beberapa virus menghebohkan seperti Stuxnet, Sality, Virut dan Shortcut, kini ada Ramnit yang juga tak kalah canggih. Program jahat ini mampu 'bekerjasama' dengan virus lain untuk menginfeksi korbannya.

Ya itulah keunikan Ramnit dibandingkan dengan virus lain. Usai menjangkit komputer korbannya, program jahat ini akan men-download varian virus lainnya.

Dan yang lebih memusingkan, jenis virus yang di-download akan berbeda untuk tiap komputer target baik dari nama maupun ukurannya. Hal inilah yang menyebabkan banyak program antivirus sekalipun kesulitan untuk melakukan deteksi dan pembersihan.

Berdasarkan keterangan dari vaksincom, Selasa (1/2/2011), virus ini tidak hanya menyebar melalui internet, tapi juga bisa melalui media lain seperti flashdisk dengan memanfaatkan fungsi Autorun.

Aksi lain yang akan dilakukan oleh virus ini adalah menginjeksi file yang mempunyai ekstensi exe, dll dan htm/html baik file program aplikasi maupun file system Windows. Setiap file yang terinjeksi akan bertambah ukurannya sekitar 107-109 KB.
Read more "Waspadai Virus Ramnit..."

Pembuat Website Mesum Di Hukum Mati

Pengadilan Iran kembali mengganjar dua orang biang website porno dengan hukuman berat. Mereka dijatuhi hukuman mati karena dinyatakan bersalah mengoperasikan situs cabul di negeri itu.

"Dua orang administrator situs porno telah dihukum mati di dua pengadilan yang berbeda dan putusan ini telah dikirim pada pengadilan tertinggi untuk konfirmasi," tukas Abbas Jafari Dolatabadi, jaksa penuntut umum tanpa menyebut nama kedua pelaku.

Pengadilan Iran memang tidak segan menjatuhkan hukuman mati dalam kasus semacam ini. Sebelumnya, seorang pria juga kena hukuman yang sama karena dinyatakan terlibat dalam pembuatan website mesum.

Tersangka bernama Saeed Malekpour dituding mendesain dan memoderasi website dewasa, melawan rezim dan menghina kesucian agama. Akan tetapi kala itu, para suporter membela bahwa Malekpour tak menyadari program yang dibuatnya dipakai membuat website mesum.

Iran bersama China, Arab Saudi dan Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak melakukan hukuman mati. Dilansir AFP Senin (31/1/2011), kejahatan semacam pornografi, narkotika dan kriminalitas berat lainnya diganjar dengan hukuman tersebut.
Read more "Pembuat Website Mesum Di Hukum Mati..."

Petinggi Google Mesir Menghilang

Pergolakan yang sedang terjadi di Mesir ikut memusingkan Google. Bukan saja layananannya tidak dapat beroperasi di sana, namun salah seorang petinggi Google dilaporkan menghilang.

Laporan dari media al-Jazeera menyebutkan bahwa Kepala Marketing Google untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Wael Ghonim, telah menghilang sejak minggu lalu. Kabar ini dilaporkan oleh salah seorang teman Gholim.

"Istrinya sedang mencari informasi tentang keberadaannya," demikian tertera dalam blog al-Jazeera seperti dilansir United Press International(1/2/2011).

Ghonim menyatakan diri sebagai pendukung kelompok oposisi Mesir. Di Facebook, dia mengungkapkan kekaguman terhadap Mohammed ElBaradei, pemimpin protes terhadap pemerintahan presiden Hosni Mubarak.

Namun patut digarisbawahi bahwa jaringan internet dan telekomunikasi di Mesir sedang lumpuh. Bisa jadi Ghonim sedang berada di suatu tempat namun kesulitan berkomunikasi.

Google sendiri menolak mengkonfirmasi apakah Ghonim benar-benar tidak diketahui jejaknya. Namun yang pasti, mereka berupaya menjaga keselamatan para karyawannya.

"Kami amat memperhatikan keselamatan para karyawan kami, namun untuk melindungi privasi mereka, kami tidak berkomentar terhadap mereka secara individu," demikian keterangan juru bicara Google via e-mail.
Read more "Petinggi Google Mesir Menghilang..."

Hampir semua Pria Pernah Nonton Film Porno

Dimana ada pornografi disitu ada lelaki. Penelitian yang dilakukan ilmuwan menemukan semua pria dewasa ternyata menonton pornografi. Yang mengejutkan kebiasaan itu dimulai pertama kali saat rata-rata usia pria 10 tahun.

Peneliti dari University of Montreal Kanada melakukan penelitian di tahun 2009. Awalnya, peneliti hanya ingin mencari pria usia awal 20-an tahun yang belum pernah melihat pornografi.

Tapi peneliti justru kesulitan menemukan pria yang belum pernah nonton film porno. Tidak ada satu pun pria yang disurvei yang belum pernah nonton film porno.

"Kami tidak bisa menemukan satu pun pria yang belum pernah melihat pornografi," kata Profesor Simon Louis Lajeunesse seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (1/2/2011).

Sekitar 90 persen pria normal (heteroseksual) yang disurvei itu menonton film porno dari internet, sisanya 10 persen dibeli sendiri dari toko video.

Pria lajang yang disurvei mengaku menonton pornografi rata-rata 40 menit selama tiga kali seminggu. Sementara pria yang punya pasangan mengaku menonton film porno hanya 1,7 kali dalam seminggu selama 20 menit.

Dari hasil studi ini, peneliti menyimpulkan pria menonton film porno yang sesuai dengan citra dan gaya seksualitasnya. Namun mereka akan menyingkirkan film yang dianggap terlalu aneh.

"Tapi pornografi ini tidak mengubah persepsi pria terhadap perempuan atau mengganggu hubungan dengan pasangannya. Bahkan kebanyakan gaya seksual mereka cukup konvensional," kata Prof Lajeunesse.

Yang ditakutkan maraknya pornografi ini akan memberikan efek negatif bagi mereka yang belum dewasa. Apalagi dari hasil penelitian itu keinginan melihat pornografi rata-rata muncul saat usia anak 10 tahun.

Psikolog Andayani Ramelan, Psi dari Universitas Esa Unggul yang pernah dihubungi detikHealth mengatakan anak-anak akan mencari pornografi karena awalnya diliputi rasa penasaran dan ingin tahu.

Untuk itu ada baiknya, orangtua memberikan penyampaian dan menjelaskan sebab-akibatnya dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.

Karena pemberian larangan terhadap anak tanpa adanya penjelasan justru akan membuat anak akan mencari tahu sendiri dari sumber yang bisa saja menjerumuskannya pada hal yang tidak baik.

Psikolog Andayani memberikan tips agar anak tak penasaran dengan video porno:

1. Beri pemahaman, bukan paksaan.
Hindari penggunaan kata 'jangan', apalagi artikulasi yang keras dalam mengungkapkannya. Daripada mengatakan 'Kamu nggak boleh nonton video porno!', lebih baik jelaskan padanya kenapa ia tidak boleh menonton dan dampaknya.

2. Beri pengertian tentang hubungan seksual, namun tidak perlu memberitahu secara detail.
Katakan kalau 'Hubungan seksual itu hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami & istri yang sah menurut agama dan negara'.

3. Kaitkan dengan pendidikan moral dan agama.
Katakan kalau hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan itu tidak benar dan akan mendapat dosa. Katakan padanya, 'Tuhan tidak suka orang yang menonton video porno lho...'

4. Beri tahu sebab-akibat apabila perbuatan itu dilakukan.
Jelaskan kalau perbuatan itu akan membuat malu dirinya, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

5. Tanyakan pada anak mengenai pandangan dan pendapatnya.
Lihat reaksi anak, apakah anak sudah menangkap maksud pembicaraan atau belum.

6. Perhatikan kegiatan anak selama ia masih berada dalam jangkauan orangtua.
7. Ingatkan ia untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME.
Read more "Hampir semua Pria Pernah Nonton Film Porno..."
 

Taurus Jaka Arek MalangTaurus Site | Motivation Taurus Jaka | My Name Is Timotius Jaka